watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

JANDA MUDA BERJILBAB
<

Nasib itu ada di tangan Tuhan. Seringkali aku
memikirkan kalimat ini. Rasanya ada benarnya
juga. Tapi apakah ini nasib yg digariskan Tuhan
aku tidak tau mungkin lebih tepat ini adalah
godaan dari setan. Seperti pagi ini ketika di dalam
bus menuju ke kantor aku duduk di sebelah
cewek cantik dengan jilbab dengan tinggi 150
cm, umur sekitar 27 tahun, bertubuh sekal dan
berkulit putih (keliatan dari kulit wajah dan telapak
tangannya). Mula-mula aku tidak perduli karena
hobiku untuk tidur di bis sangat kuat namun
hobi itu lenyap seketika ketika cewek berjilbab di
sebelahku menarik tas dipangkuannya untuk
mengambil hp-nya yg berdering. Sepasang
paha montok tercetak jelas dari rok biru tua
panjang nan ketat yang dipakainya.
Pemandangan itu cukup menarik sehingga
menggugah seleraku menjadi bangkit. Aku
lantas mencari akal bagaimana memancing
percakapan dan mencari informasi. Sepertinya
sudah alamnya ketika kita kepepet seringkali ada
ide yg keluar. Saat itu setelah dia selesai
menelefon tiba-tiba mulutku sudah meluncur
ucapan ,"Wachhh... hobinya sama juga yach !".
Sejenak dia memandangku bingung, mungkin
berpikir orang ini sok akrab banget sich."Hobi
apaan ?" tanyanya. "Itu nitip absen", sahutku dan
dia tertawa kecil. "Tau aja kamu. Dasar tukang
nguping", sahutnya.Akhirnya obrolan bergulir.
Selama percakapan aku tidak menanyakan
nama, pekerjaan maupun teleponnya, tapi lebih
banyak cerita lucu. Sampai akhirnya dia
ngomong "kamu lucu juga yach.., nggak kaya
cowok yang laen.""Maksud kamu ?" tanyaku
lagi."Biasanya mereka baru ngobrol sebentar
udah nanya nama terus minta nomor telepon."
Setelah itu kami saling berkenalan. Perempuan
muda berjilbab bernama Siti Fathiya, biasa
dipanggil Tia. Obrolan terus berlanjut sampe dia
turun di Thamrin dan aku terus ke kota. Dua hari
kemudian aku bertemu dia lagi. Cewek manis
berjilbab itu menghampiriku dan duduk
disebelahku sambil bercerita bahwa teman-
temannya penasaran karena dia hari itu punya
banyak cerita konyol. Pagi itu kami menjadi lebih
akrab. Sambil bercanda tiba-tiba dia
berkata :"Kamu pasti suka maen cewek yach,
soalnya kamu jago ngobrol banget. Pasti banyak
cewek di bis ini yang kamu pacarin."Sumpah
mati aku kaget sekali denger omongan dia.
Kayanya maksud aku buat kencan ama dia udah
ketauan. Akhirnya karena udah nanggung aku
ceritain aja ke dia kalo aku sudah beristri dan
punya anak. Ech rupanya dia biasa aja, justru
aku yang jadi kaget karena ternyata dia sudah
nggak perawan lagi karena pernah MBA waktu
lulus sekolah dulu. Sekarang dia sudah bercerai.
Wuichhh, nggak nyangka banget kalo doi
ternyata janda muda. Selanjutnya sudah bisa
ditebak. Obrolan sudah lebih ringan arahnya.
Akupun mulai memancing obrolan ke arah yang
menjurus sex. Keakraban dan keterbukaan ke
arah sex sudah di depan mata.
Sampai suatu sore setelah dua bulan perkenalan,
kami janjian pulang bareng. Hari itu dia
mengenakan jilbab merah muda sewarna
dengan hem dan rok panjangnya. Posisi duduk
kami sudah akrab dan menempel. Bahkan Tia
tidak sungkan lagi mencubit aku setiap dia
menahan tawa atau tidak tahan aku goda.
Beberapa kali ketika dia mencubit aku tahan
tangannya dan dia tampaknya tidak keberatan
ketika akhirnya tangan kirinya aku tumpangkan
di pahaku dan aku elus-elus lengannya yang
tertutup hem lengan panjangnya sambil terus
ngobrol. Akhirnya dia sadar dan berbisik,
"Wachh, kok betah banget ngelus tanganku,
entar lengan bajuku jadi kusut lho. "Habis gemes
ngeliat muka manis kamu, apalagi bibir tipis
kamu," sahutku sambil nyengir. "Dasar gila
kamu," katanya sambil menyubit
pahaku.Serrrrrr..., pahaku berdesir dan si junior
langsung bergerak memanjang. Aku lihat
bangku sekelilingku sudah kosong sementara
suasana gelap malam membuat suasana di
dalam bis agak remang-remang. Aku angkat
tangan kirinya dan aku kecup lembut punggung
jarinya. Janda muda berjilbab itu hanya
tersenyum dan mempererat genggaman
tangannya. Akhhhhh... sudah ada lampu hijau
pikirku. Akhirnya aku teruskan ciuman pada
punggung jarinya menjadi gigitan kecil dan
hisapan lembut dan kuat pada ujung jarinya.
Tampaknya dia menikmati sensasi hisapan di
jarinya. Wajahnya yang dihiasi jilbab itu tampak
sendu terlihat cantik sekali. Dan akhirnya dia
menyender ke samping pundakku. Ketika bis
memasuki jalan tol, aktivitas kami meningkat.
Tangan kananku sudah mengusap payudaranya
yang putih berukuran 36 B dari luar kemeja
merah mudanya. Terasa padat dan kenyal. Lalu
perlahan jemariku membuka kancing kemejanya
satu persatu dan menyusup kedalam BH
miliknya. Putingnya semakin lama semakin
mengeras dan terasa bertambah panjang
beberapa mili. Sementara itu tangannya juga
tidak tinggal diam mulai mengelus-ngelus
penisku dari luar. Setelah beberapa menit
kemudian tiba-tiba sikapnya berubah menjadi liar
dan agresif. Dia tarik ritsletingku dan terus
merogoh dan meremas penisku yang sudah
tegang. Tanganku yang di dada ditarik dan
diarah kan ke selangkangannya. Aku tidak dapat
berbuat banyak karena posisinya tidak
menguntungkan sehingga hanya bisa mengelus
paha dari luar rok panjangnya saja. Aktifitas kami
terhenti kala hampir tiba di tujuan. Dan dengan
nafas yang masih tersengal-sengal menahan
birahi kami merapikan pakaian masing-masing.
Turun dari bis aku bilang mau anter dia sampai
dekat rumahnya. Aku tau kita bakal melewati
pinggir jalan tol. Daerah itu sepi dan aku sudah
merencanakan untuk menyalurkan hasratku di
daerah itu. Tampaknya janda muda berjilbab itu
juga memiliki hasrat yang sama. Ketika berjalan,
tangan kirikuku merangkul sambil mengelus
payudaranya dari luar hem merah muda lengan
panjang yang dikenakannya. Dan ketika kita
melewati jalan yang sepi tersebut secepat kilat
tangan kananku meraih kepalanya yang dibalut
jilbab merah muda model modis dan langsung
mencium dan melumat bibir tipisnya itu. Dengan
cepat pula cewek berjilbab itu menyambut
bibirku, menghisap dan menyedotnya.
Tangannya langsung beraksi menurunkan
ritsleting celanaku dan aku sendiri langsung
mengangkat rok panjang model ketat miliknya.
Rrrretttttt... aku tarik kasar cdnya..., jariku
langsung menyelusup masuk ke vaginanya
terasa hangat dan licin. Rupanya dia sangat
terangsang sejak di bis tadi. Di tengah deru
nafasnya Tia berdesah : "Ayo mas... masukin
aja... aku kepengen banget nech.
Hhhhhh...""Sebentar sayang", sahutku, "Kita cari
tempat yang aman."Aku tarik dia melewati pagar
pengaman tol dan ditengah rimbun pohon aku
senderkan dia dan setelah menarik rok panjang
model ketatnya itu sampai sepinggang Lalu
buru-buru kuloloskan celana dalamnya
kemudian kuangkat kaki kanannya. Sengaja
celana dalamnya kusangkutkan di pergelangan
kakai kanan yang kuangkat itu biar celana
dalamnya tidak kotor menyentuh tanah. Dengan
bernafsu aku buka celanaku dan megarahkan
penisku ke vaginanya tapi cukup sulit juga.
Akhirnya dia menuntun penisku memasuki
vaginanya. ?Emmhhh...!?, kepala janda muda
berjilbab merah muda itu mendongak sembari
melenguh tatkala ujung penisku mulai penetrasi
kedalam vaginanya. Luar biasa, itulah sensasi
yang aku rasakan ketika penisku mulai
menyeruak memasuki vaginanya yang sudah
dibasahi cairan nafsu. Ditengah deru mobil yang
melintasi jalan tol aku memompa pantatku
dengan gerakan pelan dan menghentak pada
saat mencapai pangkal penisku. Tia menyambut
dengan menggigit pundakku setiap aku
menghentak penisku masuk kedalam vaginanya.
"Ooochhhh... auchhhh... Masssss... oochhh...",
desahnya. Birahi dan ketegangan bercampur
aduk dalam hatiku ketika terdengar suara orang
melintasi jalan dibalik pagar. Namun lokasi kami
cukup aman karena gelapnya malam dan
terlindung pohon yang cukup lebat. Bahkan
mungkin orang yang berjalan itu tidak akan
berpikir ada sepasang manusia yang cukup gila
untuk ber cinta di pinggir jalan tol tersebut.
"Gantian mas... aku cape", katanya. Aku lantas
duduk menyandar dan perempuan muda
berjilbab merah muda itu memegang rok
panjang yang kusingkap tadi agar tidak jatuh
kebawah. Kemudian Tia mulai berjongkok
mengarahkan vaginanya. Ketika penisku kembali
menyeruak diantara daging lembut vaginanya
yang sudah licin, sensasi itu kembali menerpa
diriku. Sambil memegang bahuku, dia mulai
menekan pantatnya dan menggerakan
pinggulnya dengan cara menggesek perlahan,
maju mundur sambil sesekali memutar.
Kenikmatan itu kembali mendera dan semakin
tinggi intensitasnya ketika aku membantu
dengan menekan keatas pinggulku sambil
menarik pantatnya. Desahan suaranya makin
keras setiap kali kemaluan kami bergesekan,
"uchhhhh... ssshhh... uchhhhh...". Mataku
sendiri terpejam menikmati rasa yang tercipta
dari pergesekan bulu kemaluan kami sambil
terus menggerakkan pinggul mengimbangi
gerakannya."Terus sayang... ayo terus",
desahku. Keringat sudah membasahi
punggungnya dan gerakan kami sudah mulai
melambat namun tekanan semakin ditingkatkan
untuk mengimbangi rasa nikmat yang menjalar
disekujur tubuh kami dan terus bergerak ke arah
pinggul kami, berkumpul dan berpusar di ujung
kemaluan kami. Berdenyut dan ujung penisku
mulai siap meledak, sementara perempuan
berjilbab ini mulai mengerang sambil
menjepitkan vaginanya lebih keras lagi.
"Hegghhhhhh... hhhegghhhh... heghhh... terus
mas... sodok... sodok terussss... mas...
yachhh... disitu... terus... terussss...
ooocchhhhhhh", dengan desahan panjang
sambil mendongakkan kepalanya yang
terbungkus jilbab, Tia menekan dan menjepit
keras penisku sementara vaginanya terus
berdenyut-denyut. ?
Mass...mmhh...oouuccchh...?, pekiknya tertahan
sembari menundukkan kepalanya yang berjilbab
itu tatkala mencapai puncaknya. Aku hanya bisa
terdiam sambil memeluk tubuhnya menunggu
dia selesai orgasme. Ketika jepitannya mulai
mengendur aku langsung bereaksi meneruskan
rasa yang tertunda itu, tanpa basa basi rasa
nikmat itu mulai menerjang kembali, berkumpul
dan meledak menyemburkan cairan
kenikmatanku ke dalam vaginanya. Aku sodokan
penisku sambil menekan pinggulnya sementara
kakiku mengejang menikmati aliran rasa yang
menerjang keluar dari tubuhku itu. Setelah
beristirahat beberapa menit kami saling
memandang... akhirnya tersenyum dan
tertawa."Kamu memang bener-bener gila, tapi
jujur aku sangat menyukai bercinta dengan cara
seperti ini. Aku belum pernah senikmat ini
bercinta." akunya. "He.. he.. he.. sama donk",
kataku sambil mengecup bibir sang janda muda
berjilbab yang tipis itu sementara kemaluanku
mulai mengendur di dalam vaginanya. Setelah
itu kami merapikan pakaian masing dan berjanji
untuk mengarungi kenikmatan seks ini untuk
hari-hari mendatang.


Adult | GO HOME | Exit
1/2372
U-ON

inc Powered by Xtgem.com